Pedekik Dan Budidaya Buah Melon, Mampukah?

Bupati H Syamsurizal didampingi
Ketua KTMTM Jansuar serta Kadis
Perindag dan Investasi H Andre
Sukarmen ketika panen melon di
Desa Pedekik Kecamatan
Bengkalis, Selasa (29/4/2008).
“WAH…! Ternyata penghasilan
petani melon lebih besar dari gaji
PegawaiNegeri Sipil (PNS),. Kalau
begitu saya juga mau jadi petani
melon”,” kata Bupati Bengkalis H
Syamsurizal. Pengakuan spontan
itu disampaikan orang nomor
satu di kabupaten berjuluk
Negeri Junjungan itu,
diungkapkannya di sela-sela
mendenngar penjelasan yang
disampaikan Ketua Kelompok
Tani Mina Tani Mandiri (KTMTM),
Jansuar.
Sebelum melakukan panen
perdana yang kedua kalinya,
bersama sejumlah pejabat di
lingkup Pemkab Bengkalis yang
mengikuti acara panen melon
hasil budidaya kelompok tani di
Desa Pedekik Kecamatan
Bengkalis itu, terlebih dahulu
Syamsurizal memang
memperoleh dan menanyakan
secara rinci tata cara budidaya
buah dengan nama latin Cucumis
melo L itu.
Dikatakan pada Syamsurizal,
dengan luas lahan 1 hektar,
dapat ditanam melon 16.000
batang. “Satu batang, buah yang
boleh dibesarkan hanya sebuah.
Saat dipanen, besarnya rata-rata
2 Kg. Satu kilogram, harga
jualnya Rp 6.000. Sedangkan
modal yang dikeluarkan sampai
panen, rata-rata Rp 5.000 per
buah. Jika ditanam 1 hektar,
keuntungan diperoleh sekitar Rp
90 juta,” jelas Jansuar.
Turut mendampingi Syamsurizal
mendengar penjelasan Jansuar,
diantaranya Kadis Perindustrian,
Perdagangan dan Investasi
(Perindag dan Investasi) H Andre
Sukarmen, Kadis Pertanian dan
Peternakan diwakili Kabag Tata
Usaha H Herliawan, Kabag
Pemberdayaan Perempuan Ny Hj
Syarifah Zamaniah dan Kabag
Organisasi Ny Hj Jasmah Riana
Sazaly.
Menurut Jansuar, mulai dari
penyemaian bibit hingga panen,
waktu yang dibutuhkan sekitar
80 hari. ”Kurang lebih tiga bulan.
Dengan bertanam melon,
keuntungan bersih yang dapat
diperoleh dengan kurun waktu
tersebut sebesar 100 persen.
Soal pemasaran tidak jadi
masalah. Berbagai pihak sudah
datang ke sini, mereka siap
menampungnya,” jelasnya.
Masih kata Jansuar, salah
seorang pengusaha dari Provinsi
Lampung sudah menyatakan
kesediaannya menampung
produksi mereka. ”Pengusaha
tersebut minta satu minggu
minimal dua ton. Namun, saat ini
kelompok tani kita belum mampu
memenuhipermintaan itu,”
katanya.
Ketika ditanya Syamsurizal
berapa batang melon yang saat
ini ditanam KMTM, Jansuar
mengatakan baru 3.000 batang.
”Perkiraan kita, dari 3.000 yang
ditanam itu, keuntungan bersih
yang diperoleh sekitar Rp 15-18
juta,” terang Jansuar.
Dikatakanya, budidaya melon
yang dilakukan KTMTM itu
merupakan bantuan dari
Pemprov Riau.
Sebelum mengadakan dialog
dengan anggota kelompok tani,
kepala desa dan pemuka
masyarakat Pedekik, bersama
undangan dan masyarakat
setempat, Syamsurizal langsung
menikmati buah melon segar
yang baru saja dipetiknya
sendiri.
”Rasanya sangat manis dan jauh
lebih enak dari rasa melon yang
selama ini sering saya beli,” kata
Syamsurizal.
Dalam dialog tersebut, kepada
Syamsurizal dan rombongan,
Jansuar mengatakan, dalam
membudidayakan melon
tersebut, pihaknya dapat
dikatakan tidak mengalami
kendala apapun.
”Hanya pada waktu hujan lebat
beberapa waktu lalu dan karena
saluran air belum baik, sekitar 40
batang melon yang ditanam mati
terendam air,” katanya. Untuk itu
pula, Jansuar minta Pemkab
Bengkalis dapat membantu
memperlebar saluran air yang
ada.
Jasnuar juga minta agar Pemkab
Bengkalis dapat membantu
KTMTM membuatkan sumur bor.
”Setiap hari, untuk menyiram
3.000 melon ini dibutuhkan air
5.000 liter penyiraman pagi dan
5.000 liter untuk penyiraman
petang. Kendala kami saat ini
tidak memiliki sumber air,”
pintanya. Permintaan itu
langsung disanggupi
Syamsurizal.
Pada kesempatan itu, Syamsurizal
mengatakan,apa yang dilakukan
KTMTM ini sejalan dengan konsep
pembangunanekonomi
kerakyatan yang dilakukan
Pemkab Bengkalis.
”Kelompok-kelompok tani lainnya
yangada di daerah ini,
hendaknya dapat belajar dan
mencontoh pola yang dilakukan
KTMTM ini. Pemkab Bengkalis
siap memberikan dukungan,”
janju Syamsurizal
Sebagai bentuk konkritnya, selain
berjanjiakan memberikan
berbagai bantuan sarana dan
prasarna produksi, melalui Dinas
Perindustrian, Perindag dan
Investasi, Syamsurizal juga
berjanji membantu KTMTM
proses pemasaran. Khususnya
untuk packing (agar lebih
menarik dan tahan lama).
”Packing ini juga merupakan
salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan
menembus pasar dan turut
memberikan nilai tambah
terhadap produk yang
dihasilkan,” kata Syamsurizal.
Untuk itu, bupati langsung
menginstruksikan Kadis Perindag
danInvestasi segera membantu
KTMTM soal packing ini.
Kepada seluruh anggota KTMTM,
Syamsurizal berpesan agar
benar-benar fokus, komit dan
kontinu dalam membudidayakan
melon ini.

0 Response to "Pedekik Dan Budidaya Buah Melon, Mampukah?"